Terbang ke atau dari Jakarta
seringkali terjadi penundaan. Maskapai penerbangan sering disalahkan tetapi ada
satu alasan mengapa hal itu terjadi: Soekarna-Hatta merupakan salah satu bandara
tersibuk di dunia yang hanya mempunyai dua landasan pacu.
Bandara Soekarna-Hatta (Soetta)
dibangun di akhir tahun 80an disaat jumlah penumpangnya masih sedikit. Dua
terminal asli, terminal 1 dan 2 dibangun dengan kapasitas masing-masing
terminal 9 juta penumpang per tahun. Terminal baru, terminal 3 mempunyai
kapasitas 4 juta penumpang per tahun sehingga totalnya 22 juta penumpang.
Tetapi pada tahun kemarin penumpang soetta mencapai 52 juta penumpang,
meningkat 19.3% dalan setahun.
Terminal tersebut sangat kecil
khususnya di terminal domestik, Terminal 1, yang digunakan oleh sebagian besar
pesawat domestik seperti Lion Air, Batavia dan Sriwijaya. Satu gerbang dan
ruang tunggu seharusnya digunakan untuk satu penerbangan keberangkatan, tetapi
sekarang ada banyak penerbangan keberangkatan sehingga ruang tunggunya
digunakan oleh dua atau tiga penerbangan, menjadikannya cukup membingungkan
saat boarding penerbanganmu. Di menit terakhir perubahan gerbang biasa terjadi.
Bandara Soekarno-Hatta berada di
urutan 12 dalam daftar bandara tersibuk di dunia
Dengan 52 juta penumpang di tahun
kemarin, Bandara Soekarno-Hatta berada di urutan 12 dalam daftar bandara
tersibuk di dunia. Tetapi kebanyakan bandara di dunia memiliki tiga landasan
pacu atau lebih. Kami di melakukan pengamatan dan menghasilkan tabel di bawah
ini:
Nama
|
Jumlah Penumpang
|
Landasan Pacu
|
|
1.
|
Bandara Internasional Atlanta,
Amerika Serikat
|
92.365.860
|
5
|
2.
|
Bandara Internasional Beijing Capital,
Cina
|
77.403.668
|
3
|
3.
|
Bandara Heathrow London , Inggris
|
69.433.565
|
2
|
4
|
Bandara Internasional O'Hare,
Amerika Serikat
|
66.561.023
|
7
|
5.
|
Bandara Internasional Tokyo,
Jepang
|
62.263.025
|
4
|
6.
|
Bandara Internasional Los Angelos,
Amerika Serikat
|
61.848.449
|
4
|
7.
|
Bandara Paris Charles de Gaulle,
Perancis
|
60.970.551
|
4
|
8.
|
Bandara Dallas Fort Worth, Amerika
Serikat
|
57.806.152
|
7
|
9.
|
Bandara Frankfurt, Jerman
|
56.436.255
|
4
|
10.
|
Bandara Internasional Hong Kong
|
53.314.213
|
2
|
11.
|
Bandara Internasional Denver,
Amerika Serikat
|
52.699.298
|
6
|
12.
|
Bandara Internasional Soekarno
Hatta, Jakarta
|
52.446.618
|
2
|
Bandara di dunia yang memiliki dua
landasan pacu dengan jumlah penumpang yang berlebih adalah Bandara Heathrow
London dan Bandara Hong Kong. Tetapi mereka banyak digunakan untuk penerbangan
jarak jauh menggunakan pesawat berbadan lebar seperti Boeing 747 yang membawa
penumpang lebih banyak dari pesawat lainnya. Dan juga, bandara tersebut
mempunyai penerbangan 24 jam dalam sehari sementara Soekarno-Hatta cukup banyak
ditutup dari jam 00.00 sampai jam 05.00 pagi hari.
Bandara Soekarno-Hatta pada tingkat
pergerakan penerbangan maksimum
Bandara Soekarno-Hatta bisa
mengatasi pada saat bandara tersebut berada pada tingkat pergerakan penerbangan
maksimum. Hal ini sangat biasa terjadi akhir-akhir ini ketika kamu sudah naik
ke pesawat dan pesawatnya meluncur ke landasan pacu kadang-kadang harus
menunggu setengah jam sebelum lepas landas. Hal itu dikarenakan adanya
kepadatan lalu lintas pesawat yang menunggu untuk lepas landas.
Pengendali lalu lintas udara
melakukan tugasnya dengan luar biasa dalam menjalankan tugasnya yang rumit
tetapi tetap harus dilakukan yang pastinya menyebabkan sakit kepala, dan juga
dalam masalah penanganan jadwal penerbangan. Jika pesawat terlambat berangkat
30 menit dari yang dijadwalkan, berarti pesawat juga akan terlambat datang 30
menit juga. Para penumpang tidak hanya akan ketinggalan penerbangan sambungan
mereka, hal ini juga menyebabkan penerbangan selanjutnya dengan pesawat kecil
akan tertunda juga. Masalah kapasitas di Jakarta menyebabkan penundaan di
seluruh negeri.
Permasalahan ini akan menjadi sangat
jelas ketika terjadi kecelakaan di Soekarno - Hatta, misalnya saat pesawat
mengalami kecelakaan atau ada oli tumpah di landasan pacu. Landasan pacu
tersebut akan ditutup selama beberapa waktu sehingga menyebabkan terjadinya
masalah yang besar tidak hanya di bandara Jakarta, tetapi di seluruh negeri.
London dan Hong Kong memiliki beberapa bandara utama yang berdekatan sehingga
ketika sewaktu-waktu terjadi penutupan di satu bandara bisa di alihkan ke
bandara yang terdekat, sedangkan Jakarta tidak memiliki hal semacam itu.
Bandara yang terdekat dari Jakarta yaitu bandara Bandung yang hanya memiliki
kapasitas satu juta penumpang per tahun dan satu landasan pacu yang pendek.
Belum keputusan landasan paca ketiga
Angkasa Pura II, pemilik bandara
Soekarno-Hatta mengeluarkan biaya sebesar 11 triliun Rupiah (1.2 milyar Dolar)
dalam pembangunan terminal baru, memperbaiki bangunan lama dan konstruksi
landasan pacu ketiga. Dalam dua tahun ke depan, terminal yang ada bisa
menampung sampai 62 juta penumpang per tahun. Landasan pacu yang ketiga awalnya
dijadwalkan akan siap dipakai pada tahun 2014, tetapi keputusan mengenai hal
ini belum dibuat dan lahan yang dibutuhkan belum didapatkan. Ada begitu banyak
pembicaraan mengenai pembangunan bandara baru di Karawang. Kemungkinan besar
hal itu akan memakan waktu beberapa tahun lagi sebelum masalah landasan pacu
teratasi.
Saat pemerintah sedang membahas dan
mempertimbangkan, semua maskapai penerbangan sedang memesan pesawat baru. Pada
tahun depan lebih dari seratus pesawat baru akan dikirim ke Garuda, Mandala,
Lion Air, Sriwijaya dan maskapai penerbangan lainnya. Kebanyakan dari
pesawat-pesawat itu akan digunakan untuk terbang ke atau dari Jakarta. Apa yang
terjadi pada jalanan di Jakarta (banyak mobil baru tapi tidak ada penambahan
jalan) akan terjadi di bandara juga. Di tahun-tahun mendatang, akan terjadi
penundaan yang lebih lama dan ingat, maskapai penerbangan tidak harus selalu
disalahkan.
Sumber :
Utiket.com
