Traveling ke luar negeri tanpa membawa bagasi? Siapa bilang tidak mungkin, bahkan banyak orang sudah melakukannya. Sudah bukan zamannya lagi traveling sambil membawa banyak koper dan tas. Kalau tahu caranya, bepergian dengan barang bawaan yang ringkas bukanlah hal yang sulit dilakukan.
Bukan cuma backpacker berpengalaman yang bisa
melenggang kemana-mana hanya dengan ransel kecil. Semua orang pada
dasarnya bisa mengaplikasikan prinsip-prinsip berkemas ringkas. Apalagi,
terbang tanpa membawa bagasi sebenarnya memberi banyak keuntungan.
Selain menghemat uang, resiko kehilangan barang lebih kecil dan acara
jalan-jalan Anda menjadi lebih mudah dan seru.
Seperti Anda
ketahui, maskapai berbiaya murah memungut biaya bagasi yang jumlahnya
cukup besar. Kalau ongkos bagasi ini bisa dipangkas, sudah pasti Anda
bisa menghemat banyak uang. Selain lebih irit, hanya membawa hand-carry
luggage juga memperkecil resiko kehilangan. Barang bawaan selalu bersama
Anda, jadi Anda lebih mudah mengawasinya.
Kalau butuh
apa-apa, Anda juga cukup meraih tas lalu tinggal mengambil barang yang
dibutuhkan. Pendek kata, terbang tanpa bagasi benar-benar praktis dan
tidak repot. Keuntungan lainnya, Anda bisa terbebas dari antrian
pengambilan bagasi yang seringkali sangat lama.
Sebagai
informasi, umumnya berat maksimal barang yang boleh dibawa ke dalam
kabin pesawat adalah 7 kilogram (lihat syarat dan kondisi tiket yang
Anda beli). Nah, lalu bagaimana caranya supaya barang bawaan kita
menjadi ringan sehingga bisa dibawa ke dalam kabin pesawat? Coba simak
tips berikut ini.
Pilih tas ringan yang berukuran sedang.
Hindari membawa koper beroda karena bawaan ini belum diisi saja sudah
cukup berat. Supaya lebih ringan, cukup bawa ransel atau tas jinjing
yang berukuran sedang. Jangan memilih ransel atau tas berukuran besar
karena akan menggoda Anda untuk memasukkan barang-barang yang tak
diperlukan. Saat menyadari masih ada ruang kosong di dalam tas, kita
cenderung merasa sayang untuk tidak mengisinya. Kalau ini dituruti,
barang bawaan Anda bisa menjadi sangat berat.
Menurut
pengalaman saya, ransel berukuran 35 liter paling pas untuk dijadikan
hand-carry luggage. Biasanya, beratnya tak akan lebih dari 7 kilogram
ketika diisi penuh dengan pakaian, beberapa buku dan sedikit
perlengkapan elektronik.
Utamakan kegunaan ketimbang fashion
Pernak-pernik yang bersifat aksesoris seperti rompi, selendang, topi
yang fungsinya hanya untuk bergaya, serta hiasan tak penting lainnya
harus disingkarkan dari daftar barang bawaan Anda. Bawalah barang-barang
yang berfungsi serbaguna seperti sarung yang bisa dijadikan rok, alas
untuk berjemur di pantai, atau bahkan bisa digunakan sebagai handuk.
Contoh benda serbaguna lainnya adalah bandana. Secarik kain kecil ini
bisa berfungsi sebagai saputangan, ikat rambut dan bisa dijadikan scarf.
Tinggalkan barang yang mudah didapat
Cara lainnya untuk memangkas jumlah barang bawaan adalah dengan
meninggalkan barang-barang yang mudah didapatkan di lokasi tujuan.
Misalnya makanan, handuk, sandal jepit, serta produk perawatan tubuh
yang mudah dibeli. Meskipun ukurannya relatif kecil, namun kalau
jumlahnya banyak bisa membuat tas Anda bertambah berat. Selain itu,
benda-benda tajam seperti gunting dan pisau tak diizinkan dibawa ke
kabin. Kalau membutuhkan benda-benda ini, Anda bisa membelinya setelah
tiba di tujuan.
Manfaatkan saku pakaian
Satu-satunya objek yang tidak ikut ditimbang adalah tubuh penumpang.
Tapi ada perkeculiannya saat naik pesawat kecil yang melayani rute
perintis. Penerbangan komersial tidak akan mempermasalahkan apakah tubuh
Anda sangat gendut sehingga bisa menambah beban pesawat. Karena tubuh
Anda tak ikut ditimbang, maksimalkan barang-barang yang bisa menempel di
badan sehingga tak ikut pula ditimbang.
Coba gunakan celana
kargo yang memiliki banyak saku lebar. Anda bisa mengisi saku pakaian
dengan buku, kamera dan barang-barang lainnya yang memungkinkan
dimasukkan dalam saku. Bahkan komputer tablet berukuruan 7 inci masih
muat dimasukkan dalam saku celana kargo. Jangan lupa pula, pakaian tebal
dan berat seperti jaket dan switer harus dipakai supaya tidak ikut
ditimbang.
Pisahkan benda cair
Saat check-in di bandara, petugas sering menanyakan apakah kita membawa
benda cair dalam tas yang akan dibawa ke kabin pesawat. Sebenarnya tak
masalah membawa benda cair asal ukuran per botolnya kurang dari 100 ml
(total cairan yang dibawa maksimal 1 liter). Kalau kita ingin membawanya
dalam kabin, kumpulkan benda-benda tersebut dalam kantong plastik
transparan yang mudah dibuka.
Jangan lupa keluarkan
barang-barang cair dari tas saat melewati pemeriksaan sinar X supaya
lebih mudah diperiksa petugas. Barang-barang yang dikategorikan benda
cair ini antara lain pasta gigi, pembersih lensa kontak, sampo, sabun
cair dan parfum. Lihat foto di bawah ini bagaimana cara mengemas
benda-benda cair itu supaya bisa melewati pemeriksaan sinar X tanpa
menemui masalah.
Manfaatkan jasa laundry
Traveling dalam waktu yang lama bukan berarti harus membawa banyak baju.
Kalau Anda traveling ke negara Asia, ada banyak layanan pencucian baju
dengan tarif murah. Anda bisa juga mencuci pakaian sendiri. Baju kotor
bisa dicuci di wastafel lalu dikeringkan di kamar mandi atau
tempat-tempat lainnya yang memungkinkan.
Timbang barang bawaan
Setelah barang bawaan dikemas, jangan lupa ditimbang dulu untuk
memastikan beratnya. Jangan hanya mengira-ngira karena bisa saja Anda
salah taksir. Maskapai berbiaya murah menerapkan aturan yang sangat
ketat soal berat barang bawaan. Meskipun kelebihannya hanya 500 gram,
Anda tetap diharuskan membayar biaya bagasi. Kalau Anda tak memiliki
timbangan, tas tersebut bisa dibawa ke minimarket lalu minta bantuan
pegawainya untuk menimbang tas Anda. Saya selalu melakukan cara ini dan
tak ada pegawai minimarket yang keberatan.
Kunjungi juga blog Hairun Fahrudin di easybackpacking.blogspot.com