Lion Tawarkan Dua Layanan Baru

JAKARTA (Suara Karya): Maskapai penerbangan Lion Air menawarkan layanan terbaru, yakni Bizjet (penerbangan carter dengan pesawat jet) dan layanan penuh (full service). Maskapai yang mengklaim sebagai penerbangan murah itu hingga kini telah mengangkut sebanyak 150 juta penumpang selama 12 tahun.

Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana mengatakan, untuk penerbangan full service yang ditawarkan dengan sejumlah rute internasional maupun domestik. Saat ini perseroan sedang menunggu persetujuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan diperkirakan baru akan dimulai 2013.

"Layanan yang kami tawarkan tetap masih bisa dijangkau masyarakat," katanya saat peringatan 12 tahun maskapai itu di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, akhir pekan kemarin.

Pihaknya optimistis layanan terbaru yang ditawarkan kepada masyarakat pengguna jasa akan mendapatkan respons positif. Menurutnya, dalam layanan full service tersebut, Lion membidik para penumpang secara ekonomis telah mengalami peningkatan.

"Kalau Bizjet, memang konsepnya penerbangan terbatas. Kursi disusun sedemikian rupa, sehingga satu pesawat hanya 8-20 seat saja. Penumpang bisa tidur di dalam pesawat," ujar dia.

Dia mengatakan, dua layanan terbaru Lion tersebut merupakan jawaban terhadap permintaan pasar. Kini, pengguna jasa Lion Air dapat menentukan pilihan mulai dari penerbang murah, tanpa pelayanan makanan, hingga pelayanan penuh.

Khusus untuk full service, pada tahap awal akan melayani penerbangan ke India, Australia. Selanjutnya akan dikembangkan sesuai kebutuhan pasar. "Pada ulang tahun ini kami mengundang pemerintah, travel agen di 72 kota. Kita launching Lion BizJet Hawker 8 seat," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menambahkan, layanan full service akan menggunakan pesawat yang didesain batik, menggunakan B 737-900 ER akan dilengkapi televisi di setiap kursi, WiFi, dan jaringan telepon. "Khusus bebas bertelepon di dalam pesawat ini baru bisa dilakukan pada 2015 mendatang. Secara teknologi, kini pesawat itu sedang ddidesain pabrik," katanya.

Terkait pengadaan pesawat baru itu, manajemen Lion Air Group telah mendapatkan jaminan kredit modal kerja dari perbankan internasional, di antaranya oleh Exim Bank Amerika Serikat (AS) dengan pemberian bunga ringan yaitu 2-3 persen. "Tapi kalau carter yang sekarang kami telah siap dengan dua pesawat, tarifnya 30 persen lebih murah dari harga pasaran," tuturnya.

Menurutnya, rencananya untuk penerbangan ful service akan menjadikan Medan sebagai hub port. Harapannya, penerbangan dari Medan bisa langsung ke Colombo, India, Asia Barat dan Tenggara. Sedangkan di kawasan Tinur Indonesia, akan digunakan Bandara Sam Ratulangi Manado. "Manado sebagai pintu gerbang timur. Kami terus bergerak," kata dia.

Dia menambahkan, penerbangan bebas menggunakan pesawat seluler merupakan yang pertama di Indonesia. Pesawat itu dirancang khusus pihak pabrik Boeing sehingga saat mengaktifkan seluler tanpa mengganggu sistem navigasi pesawat.

"Bebas bertelepon di dalam pesawat ini tidak berlaku pada seluruh penerbangan. Ini hanya ada pada pesawat khusus, yang memang sudah dirancang oleh pabrik," ucapnya.

Kehadiran layanan full service melalui anak usahanya, menurut Edward, tidak akan bersaing dengan airlines yang sudah ada di segmen tersebut. "Kami tidak bersaing dengan yang sudah ada, kita bersaing dengan asing," katanya.

sumber :
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=305128




Demo Blog NJW V2 Updated at: 00.35