TEMPO.CO, Kuala Lumpur - PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) dan National Aerospace & Defense Industries Sdn. Bhd (NADI) mendirikan maskapai penerbangan di Malaysia. Rencananya, maskapai baru dengan kelas layanan penuh (full service) ini beroperasi Maret tahun depan untuk menggarap pasar wilayah Asia Selatan ke utara, seperti Cina dan negara-negara pecahan Uni Soviet.
“Kami ingin menjadi maskapai nasional yang diakui di Asia,” kata Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, di Mines Wellness Hotel, Kuala Lumpur, Selasa, 11 September 2013.
Kerja sama kedua perusahaan akan diteken nanti sore oleh Direktur Utama Lion Air, Rusdi Kirana, dan Presiden Direktur, Sri Dato’ Ahmad Johan, di hadapan Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Sri Mohd. Najib bin Tun Abdul Razak.
Selain mendirikan maskapai, kerja sama keduanya meliputi pendirian perusahaan perawatan, perusahaan logistik, dan pusat pelatihan penerbangan. Selama ini NADI memiliki bengkel pesawat yang sebagian besar melayani kebutuhan militer.
Adapun perusahaan logistik akan menjadi penempatan sementara suku cadang yang didatangkan dari Boeing, Amerika Serikat, sebelum dikirim ke Indonesia.
Edward belum bersedia mengumumkan nilai investasi kerja sama ini. Begitu pula dengan nama maskapai baru tersebut. “Yang jelas logonya tetap Lion Air,” ujarnya.
Soal armada, menurut dia, sebagai tahap awal maskapai baru ini akan mengoperasikan dua pesawat yang akan diambil dari 408 pesawat Boeing B737-900ER dan B737-MAX pesanan Lion Air. “Nanti akan ditambah sampai dengan 12 armada.”
Sumber :
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/11/090428715/Lion-Air-Dirikan-Maskapai-di-Malaysia
“Kami ingin menjadi maskapai nasional yang diakui di Asia,” kata Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, di Mines Wellness Hotel, Kuala Lumpur, Selasa, 11 September 2013.
Kerja sama kedua perusahaan akan diteken nanti sore oleh Direktur Utama Lion Air, Rusdi Kirana, dan Presiden Direktur, Sri Dato’ Ahmad Johan, di hadapan Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Sri Mohd. Najib bin Tun Abdul Razak.
Selain mendirikan maskapai, kerja sama keduanya meliputi pendirian perusahaan perawatan, perusahaan logistik, dan pusat pelatihan penerbangan. Selama ini NADI memiliki bengkel pesawat yang sebagian besar melayani kebutuhan militer.
Adapun perusahaan logistik akan menjadi penempatan sementara suku cadang yang didatangkan dari Boeing, Amerika Serikat, sebelum dikirim ke Indonesia.
Edward belum bersedia mengumumkan nilai investasi kerja sama ini. Begitu pula dengan nama maskapai baru tersebut. “Yang jelas logonya tetap Lion Air,” ujarnya.
Soal armada, menurut dia, sebagai tahap awal maskapai baru ini akan mengoperasikan dua pesawat yang akan diambil dari 408 pesawat Boeing B737-900ER dan B737-MAX pesanan Lion Air. “Nanti akan ditambah sampai dengan 12 armada.”
Sumber :
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/11/090428715/Lion-Air-Dirikan-Maskapai-di-Malaysia
