Tahukah Anda bahwa Indonesia memiliki salah satu surga bawah laut paling indah di dunia? Taman Nasional Wakatobi yang terletak di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, merupakan tujuan wisata menyelam yang amat memukau dan menjadi impian dari banyak pencinta bawah laut di dunia.
Keindahan dan kekayaan kawasan Taman Nasional Wakatobi sebenarnya sudah terkenal di mancanegara, terutama setelah Ekspedisi Wallacea dari Inggris pada tahun 1995 yang menyebutkan bahwa kawasan di Sulawesi Tenggara ini sangat kaya akan spesies koral. Di sana, terdapat 750 dari total 850 spesies koral yang ada di dunia. Konfigurasi kedalamannya bervariasi mulai dari datar sampai melandai ke laut dan di beberapa daerah perairan terdapat yang bertubir curam. Bagian terdalam perairannya mencapai 1.044 meter.
Lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili dapat Anda temukan di Wakatobi, dan 93 jenis ikan.
Taman Nasional Wakatobi juga menjadi tempat beberapa jenis burung laut seperti Angsa-Batu Coklat (Sula leucogaster plotus), Cerek Melayu (Charadrius peronii) dan Raja Udang Erasia (Alcedo atthis) bersarang. Beberapa jenis penyu juga menjadikan taman ini sebagai rumah mereka seperti penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea).
Taman Nasional Wakatobi juga menjadi tempat beberapa jenis burung laut seperti Angsa-Batu Coklat (Sula leucogaster plotus), Cerek Melayu (Charadrius peronii) dan Raja Udang Erasia (Alcedo atthis) bersarang. Beberapa jenis penyu juga menjadikan taman ini sebagai rumah mereka seperti penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea).
KULINER
Anda bisa mendapatkan makanan dan minuman jik menginap di Wakatobi Dive Resort dan di hotel-hotel tempat Anda menginap. Menu makanan yang ditawarkan umumnya adalah olahan laut seperti udang, ikan dan cumi dalam keadaan yang masih sangat segar. Makanan khas Wakatobi yang layak untuk dicicipi antara lain: Paria (sayur paria yang diisi dengan ikan), Tombole (tepung ubi kayu di campur dengan kelapa parut di bungkus daun pisang lalu di bakar dengan batu yang panas),
Kasuami (terbuat dari singkong), Barongko (berbahan dasar pisang yang di kukus dengan daun pisang), Luluta (nasi bamboo dengan sentuhan aroma santan dan daun pisang yang terpanggang diatas bara api), Kambalu (terbuat dari umbi-umbian), Kapusu (makanan pokok terbuat dari jagung dipadukan kacang merah), Parende (makan pendamping) berbahan dasar dari ikan yang dimasak dengan bumbu asam tangkulela atau belimbing) dan Karasi (camilan yang terbuat dari tepung beras lalu kemudian dicetak di dalam adonan lalu digoreng).
TRANSPORTASI
Anda bisa menggunakan pesawat dari Jakarta menuju Wakatobi dengan tujuan Kendari, ibu kota Sulawesi Tenggara, kemudian melanjutkan perjalanan dengan kapal langsung ke Wanci di Pulau Wangi-Wangi. Wanci merupakan pintu gerbang pertama memasuki kawasan Taman Nasional Wakatobi. Kapal reguler menuju Pulau Wangi-Wangi berangkat empat kali seminggu (Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu) pukul 10.00 WITA dan akan tiba di tujuan sekitar 10 sampai 12 jam kemudian. Dari Wangi-Wangi, perjalanan ke pulau-pulau lain bisa ditempuh dengan perahu-perahu sewaan atau perahu reguler yang sederhana, tetapi cukup aman. Harga tiket kapal sekira Rp160 ribu dengan biaya tambahan Rp80 ribu jika ingin menyewa kamar.
Apabila ingin sampai ke Wakatobi dalam waktu yang lebih cepat. Terdapat penerbangan dengan rute Makassar - Kendari - Wangi-Wangi (Bandara Matohara) dengan pesawat Wings Air.
TIPS
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Taman Nasional Wakatobi adalah dari bulan April sampai dengan bulan Juni dan Oktober sampai dengan bulan Desember setiap tahunnya.